Model pembelajaran melalui integrated learning untuk tahun pelajaran 2021/2022 sudah sampai yang ke-4 kalinya. Pendekatan yang digunakan yaitu dengan problem based learning atau berbasis pada masalah. Tema yang diberikan juga berbeda-beda untuk setiap angkatan kelasnya. Peserta didik kelas vii bertemakan tentang Infratruktur Industri dan Inovasi, peserta didik kelas viii bertemakan tentang Water and Energy for Healthy Life, dan untuk peserta didik kelas ix yaitu bertemakan Mewujudkan Perdamaian dan Keadilan di Indonesia. Seluruh peserta didik diharapkan mampu menemukan suatu permasalahan-permasalahan yang terjadi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan. Setelah itu peserta didik berproses bersama dengan kelompoknya dan memulai untuk berkolaborasi dan bekerjasama membuat suatu karya dalam bentuk presentasi dimana dalam presentasi tersebut peserta didik menyajikan hasil diskusi bersama teman kelompok tentang permasalahan yang dibahas tersebut. Lalu peserta didik menyajikan duduk permasalahan, apa penyebab dari permasalahan tersebut dan mengapa bisa terjadi, hingga peserta didik juga diajak untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut dan membuat ajakan kepada generasi muda supaya para generasi muda bisa terhindar dari permasalahan tersebut. Bahkan peserta didik membuat ajakan kepada generasi muda supaya bisa berbuat suatu kebaikan-kebaikan, sehingga harapannya permasalahan tersebut tidak bakal terjadi. Satu minggu proses kolaborasi serta diskusi dilakukan dan didampingi oleh guru pendamping yang akan memberikan masukan serta saran atas produk presentasi tersebut. Model pembelajaran ini pastinya mendukung siswa untuk semakin bisa berpikir kritis, kreatif, komunikatif serta belajar berkolaborasi dengan teman serta masih banyak nilai-nilai yang bermanfaat untuk peserta didik. Sehingga hasil belajar yang didapatkan pun sungguh bisa diraskan oleh peserta didik. Pembelajaran menjadi meenyenangkan serta bermakna bagi kehidupan mereka.