Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Sebagai Ujian Sekolah Kelas IX di SMP Regina Pacis Surakarta

Ujian sekolah merupakan ujian yang diselenggarakan oleh pihak sekolah untuk menilai serta mengevaluasi peserta didik apakah peserta didik tersebut layak untuk dinyatakan lulus atau tidak. Ujian sekolah seringkali dilaksanakan

 

melalui beberapa rangkaian tes tertulis semua mata pelajaran yang diselenggarakan dalam jangka waktu kurang lebih tujuh hingga sepuluh hari, peserta didik mempelajari materi-materi pembelajaran dari kelas VII, VIII dan IX.

Salah satu bagian dari Kurikulum Merdeka bagi satuan Pendidikan adalah pelaksanan Ujian Sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari Surat Edaran Kemendikbud nomor 1 tahun 2021 tertanggal 1 Februari 2021 tentang peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan dan pelaksanaan Ujian Sekolah serta kenaikan kelas. Pada surat edaran kemendikbud nomor 1 tahun 2021 tersebut berisi bahwa diberikan keleluasaan ataupun kesempatan kepada satuan pendidikan untuk menentukan model Ujian Sekolah yang akan dilaksanakan. Inilah salah satu yang mendasari SMP Regina Pacis Surakarta mencoba hal baru dalam pelaksanaan Ujian Sekolah, bahwa sekolah diberikan keleluasaan dalam menentukan model Ujian Sekolah.

Peserta didik SMP Regina Pacis Surakarta melaksanakan Ujian Sekolah dengan cara membuat sebuah karya tulis ilmiah. Proses pembuatan karya tulis ini didampingi oleh guru pendamping yang dimulai dari awal penentuan judul, pembuatan latar belakang masalah, perumuskan masalah, hingga penulisan daftar pustaka. Rangkaian ujian sekolah ini juga telah disosialisasikan dari awal oleh kepala sekolah dan juga wali kelas. Langkah ini dilakukan supaya peserta didik memiliki pengalaman ujian yang berbeda dengan sekolah yang lain. harapannya peserta didik mendapatkan suatu  manfaat yang positif dengan

model penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu melatih mereka untuk mampu berpikir secara kritis, kreatif serta pastinya untuk meningkatkan kemampuan dalam hal membaca, menulis, berpendapat serta menganalisa suatu permasalahan dan problematika dalam kehidupan. Hal ini akan bermanfaat bagi peserta didik dalam melatih ketrampilan abad 21 yakni 4C (critical thinking, creativity, communication, collaboration).

Memang tidak mudah untuk melaksanakan ini tetapi atas segala usaha, niat, serta pendampingan yang diberikan, para peserta didik mampu membuat karya tulis ilmiah tersebut. Sebagai penilaian akhir peserta didik juga melakukan ujian secara lisan yaitu dengan melakukan presentasi dalam sajian power point dimana mereka memaparkan hasil karya tulis ilmiahnya dihadapan dua guru penguji. Hal ini melatih peserta didik untuk percaya diri, kreatif dalam pembuatan presentasi melalui aplikasi power point, memiliki keberanian untuk berbicara, melatih untuk berpikir kritis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru penguji. Besar harapan kami bahwa peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna baginya serta merefleksikan tentang proses ini, sehingga pengalaman belajar ini dapat berguna dan bermanfaat bagi mereka untuk bekal kedepan menuju kejenjang yang lebih tinggi.